Sunday, June 1, 2014

Desa Global


Desa Global adalah konsep mengenai perkembangan teknologi komunikasi   di mana dunia dianalogikan menjadi sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun  60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan radikal.
Desa Global menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat kebelahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini.
McLuhan memperkirakan pada masa digital dan serba  komputer  tersebut, persepsi masyarakat akan mengarah kepada perubahan cara serta pola komunikasi. Bagaimana pada saat itu, masyarakat tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada komunikasi antar pribadi. Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa desa global benar-benar terjadi trend komunikasi akan ke arah komunikasi massa, yakni bersifat missal dan luas. Di mana pembicaraan akan suatu topic dapat menjadi konsumsi dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berlaku untuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali.

Saturday, May 24, 2014

Komunikasi Kelompok

Kelompok didefinisikan sebagai dua indivdu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.(Stephen P. Robbins, 2006: 303)
            Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan manusia yg merupakan kesatuan beridentitas dng adat-istiadat dan sistem norma yg mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Kelompok dapat bersifat formal maupun informal. Kelompokformal adalah kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Dalam kelompok formal, perilaku-perilaku yang harus ditunjukkan dalam kelompok ini ditentukan oleh dan diarahkan ke sasaran organisasi.
            Kelompok informal adalah persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan atas kontak sosial. Contoh: 5 orang karyawan dari departemen yang berbeda secara teratur makan siang bersama.
Kelompok informal memberi kontribusi penting bagi kelompok formal karena dapat memenuhi kebutuhan sosial para anggotanya. Akibat interaksi yang dihasilkan dari kedekatannya tempat kerja atau interaksi tugas sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka.

ATRIBUSI

        Atribusi merupakan proses untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab perilaku orang lain dan kemudian diketahui tentang sifat-sifat menetap dan disposisi mereka. Atribusi juga dapat diartikan dengan upaya kita untuk memahami penyebab dibalik perilaku orang lain, dan dalam beberapa kasus juga penyebab perilaku kita sendiri.
Untuk mengetahui tentang orang-orang yang ada di sekitar kita dapat melalui beberapa macam cara:

1.    Melihat apa yang tampak (fisik). Misalnya cara berpakaian, cara penampilan diri.
2.   Menanyakan langsung kepada yang bersangkutan, misalnya tentang pemikiran, tentang motif.
3.    Dari perilaku yang bersangkutan. Hal ini merupakan sumber yang penting.

Atribusi dapat dibedakan menjadi:

1.    Atribusi Internal
Jika perilaku seseorang yang diamati disebabkan oleh faktor-faktor internal, misal sikap, sifat-sifat tertentu, ataupun aspek-aspek internal yang lain. Contoh, jika anak memperoleh nilai raport yang jelek, maka sebabnya dapat saja karena anak itu malas, terlalu banyak main, atau bodoh.

2.    Atribusi Eksternal

Jka perilaku sosial yang diamati disebabkan oleh keadaan atau lingkungan di luar diri orang yang bersangkutan. Contoh, jika anak memperoleh nilai raport yang jelek, maka sebabnya dapat saja karena ada masalah dengan lingkungannya, orang tuanya bercerai, hubungan yang jelek dengan orang tua, ditekan oleh teman-teman, ataupun gurunya yang tidak menarik.

Friday, April 18, 2014

Teknologi Informasi dan Komunikasi Dan Perannya Dalam Proses Perubahan Sosial


Pengantar
Mengenai peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalam kontribusinya memberikan dukungan kepada berbagai sektor kehidupan masyarakat berupa peningkatan efisiensi serta produktivitas sudah banyak disajikan di berbagai fora. Pada umumnya studi tentang peran TIK di dalam organisasi difokuskan pada persoalan teknis seperti bagaimana memperbaiki kinerja operasional, atau bagaimana TIK digunakan sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan. Kajian yang lebih luas seperti misalnya bagaimana dampak sosial dari perkembangan TIK yang sedemikian hebat selama dua deka Kajiande terakhir ini relatif masih sedikit dilakukan.
Dalam lingkungan sosial yang selalu berubah, terdapat setidaknya dua faktor yang memperngaruhi perubahan sosial itu sendiri: pelaku perubahan dan mereka yang terkena dampak perubahan. Dalam kaitan ini TIK dapat berperan dalam dua posisi sekaligus, sebagai aktor (means) pengubah dan sekaligus sebagai sasaran (ends) dari perubahan yang ingin dicapai.
Naskah singkat ini dimaksudkan untuk memberi gambaran hubungan sebab akibat yang diperankan oleh TIK dalam konteks perubahan sosial kemasyarakatan.



Thursday, April 3, 2014

KESEIMBANGAN

         Pernahkah anda berfikir keseimbangan itu amat penting bagi kehidupan alam jagat raya ini? Tidak hanya dalam tata surya kita saja,keseimbangan itu dapat kita lihat betapa indahnya. Semua yang ada di bumi dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Pernahkah anda menelaah diri anda sendiri, mengapa bisa berjalan, bercakap-cakap bahkan melakukan pekerjaan sulitpun dapat dilaksanakan dengan baik? Itu semua karena organ yang ada pada tubuh kita dapat bekerja dan berkoordinasi dengan baik satu sama lain sehingga terjadi sinergis dalam menghasilkan tindakan sesuai yang diperintahkan otak kita. Itulah arti keseimbangan yang ada dalam tubuh kita.
        Lalu, bagaimana kalo keseimbangan itu mulai terganggu? Apa yang akan terjadi dengan alam jagat raya ini? Pernahkah anda merasakan kehadiran kita di alam ini justru telah mengganggu keseimbangannya? Bagaimana dampak pemanasan global yang kita rasakan sekarang ini telah memicu munculnya berbagai bencana alam di bumi ini justru perbuatan kita? Adakah upaya yang telah kita lakukan untuk mengurangi gangguan keseimbangan tersebut? Rasanya bencana demi bencana masih berlanjut kalo kita belum mau sadar atas kekeliruan yang dilakukan terhadap alam? Atau memang kita terlalu bebal untuk menyikapi perubahan alam sehingga menunggu turunnya bencana lebih dahsyat lagi?

      Sadarlah saudaraku,sadarlah temanku menjaga keseimbangan itu penting. Bukannya hanya untuk kehidupan kita saat ini tapi untuk kesejahteraan anak cucu kita di masa depan. Rasanya kita telah menzhalimi anak cucu kita, bila kita memboros-boroskan alam yang telah di anugrahkan oleh Nya hanya untuk kebutuhan kita saat ini. Mari kita menjaga keseimbangan ini dimulai dari diri kita dan lingkungan kita sendiri.http://sahabatblogger77.blogspot.com/

OMDO

         Anda akan setuju bila seseorang yang biasa banyak bicara ini dan itu tapi tidak melakukan apa-apa kita sebut sebagai OMDO (omong doang) atau pecundang. Karena apa yang dia bicarakan tidak sesuai dengan apa yang ada dilapangan dan dia sendiri tidak melakukan apa-apa yang dia bicarakan. Mungkin akan lebih baik bila seseorang tidak banyak bicara tapi mempunyai karya yang dapat dibuktikan orang meskipun tidak banyak.
         OMDO banyak dilakukan orang-orang dalam era sekarang ini. Terutama yang mempunyai karakter pemalas tetapi maunya semua keinginannya dapat terwujud secara instan tanpa dia harus bekerja keras. Dan biasanya tidak mau menanggung resiko apapun.
         Seorang yang OMDO kalo dia seorang pegawai atau karyawan,biasanya dilingkungan kerja tidak mempunyai etos kerja yang baik dan minim inovasi. Yang menonjol hanya tuntutan haknya saja tetapi melalaikan kewajibannya. Namun kelebihannya orang-orang OMDO ini mempunyai kemampuan dapat mempengaruhi orang-orang lain karena kepiawaiannya dalam bicara. Tentunya orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama pula.
     Dalam Islam, mengajarkan sikap menerima atas nasib dan bersikap sabar atas penderitaan yang dilandasi keikhlasan dalam menjalaninya. Namun demikian,bukan dimaksud hanya berpangku tangan dan pasrah pada nasib saja.  Islam justru sebaliknya menganjurkan pada umatnya untuk selalu bekerja keras untuk mengubah nasib dan bangkit dari keterpurukan. Hal ini dipertegas dalam Alqur’an ; ”Aku (Allah) tidak akan mengubah nasib seorang kaum bila kaum itu sendiri tidak mau mengubah nasibnya sendiri”  Hal ini memperjelas bahwa seorang muslim harus memiliki etos kerja yang baik dan bukan seorang yang pemalas dan OMDO.
            Dalam Islam seorang yang OMDO lebih diidentikan pada seorang yang munafik. Dan orang yang munafik dalam Alqur’an di ancam dimasukan dalam Neraka Jahanam (Na’uzubillah). Oleh karena itu jadilah seorang muslim yang baik,yang menyeimbangkan antara perkataan dan perbuatannya. Muslim yang baik bukanlah seorang yang pemalas tetapi memiliki etos kerja yang tinggi,bukan hanya pandai bicara saja tetapi mampu melakukan dan memberikan tauladan sesuai perkataannya. 

Monday, March 31, 2014

Komunikasi Ditinjau dari Sistematis dan Empiris

Ilmu Komunikasi dipandang dari sudut ilmu,adalah pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alam (natural) atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Para Ilmuwan sepakat bahwa inti ilmu adalah teori. Tanpa teori tidak ada ilmu. Jadi, teori, bisa dikatakan adalah ilmu itu sendiri. Secara sederhana, teori adalah hubungan dua konsep atau lebih yang telah teruji kebenarannya. Hubungan dua konsep atau lebih tentu abstrak. Teruji tentu saja konkrit. Jadi teori mempunyai dua dimensi abstrak dan konkrit. Ketika disimpulkan, dia menjadi abstrak. Ketika diteliti dia menjadi konkrit. Abstraks merupakan hasil generalisasi, sehingga bersipat universal, berlaku umum: kapan saja dan dimana saja. Konkrit adalah realitas yang masih dapat diindra, dia merupakan pengalaman empirik, empirisme.

Ilmu atau science (Inggris) atau wissenschaft (Jerman) tentu merupakan pengetahun  (knowledge, Inggris; skunde, Jerman). Namun, merupakan pengetahuan yang logis, teratur dan disiplin. Disiplin karena dia selalu mempunyai ruang lingkup, tidakngawur kesana-kemari. Oleh karena itu pula, pengetahuan ini juga objektif. Objektif berkaitan dengan empirisme dan objek kajian ilmu itu sendiri. Yakni, apa yang dikajinya di dunia empiris itu. Objektif juga berkaitan dengan terlepas dari kepentingan. Penyimpulan seorang ilmuwan selalu diarahkan ke objektivitas. Objektif berarti apa adanya, sesuai dengan yang ada di alam, di dunia empiris. Untuk menguji secara objektif dari yang abtrak tadi di dunia empiris, diperlukan metode. Metode adalah prosedur, cara, teknik pengujian. Tanpa prosedur, cara, dan teknik  yang benar dan teratur, ilmu akan hilang keilmuannya. Dia tidak lagi universal, tidak lagi objektif, tidak lagi disiplin.
Hasil ilmu akhirnya dikodifikasikan/disusun secara sistematis: teratur, konprehensif, dan rinci dalam sebuah karya ilmiah.
Berdasarkan penjelasan tadi, dapat disimpulkan ilmu bercirikan:
1.            Pengetahuan, yakni sekumpulan persepsi atau gambaran orang terhadap sesuatu. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia tentang sesuatu, di sini belum ada batasan.Contoh: pengetahuan agama, pengetahuan kemasyarakatan, pengetahuan kesenaian dsb.
2.            Objektif, apa adanya tidak berkecenderungan, tidak memihak. Ilmu konsen terhadap objek kajiannya, bukan orang yang berkepentingan, bukan orang yang membayar penelitian.
3.            Universal, berarti berlaku di mana saja, kapan saja, dan boleh diuji oleh siapa saja, asal sesuai dengan metode dan prosedur yang baku dan benar. Hukum grafitasi, contohnya.
4.            Metodis, berarti berdasarkan metode tertentu. Setiap disiplin ilmu mempunyai prosedur, cara, dan teknik tertentu dalam penelitiannya guna mengembangkan dan dan memverifikasi teori yang sudah ada.
5.            Logis/Rasionalisme; ilmu menjunjung suprenmasi akal. Semua proses dan kesimpulan selalu berdasarkan pertimbangan logika. Hal-hal yang tidak rasional tidak menjadi pertimbangan ilmu.
6.            Empirisme. Ilmu selain rasional juga dapat diuji secara empiris. Bila pengetahuan yang logis itu tidak dapat diuji secara empiris, maka dia belum termasuk ilmu.
7.            Sistematis. Ilmu disusun secara teratur, konprhensif dan rinci; dari awal hingga akhir

Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri:
Pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika.
Kedua, ilmu harus terorganisasikan secara sistematik.
Ketiga, ilmu harus berlaku umum.

Dari pengertian di atas,Ilmu Komunikasi telah memenuhi kaidah-kaidah di atas yaitu secara sistematis,disusun secara teratur,komprehensif dan rinci dari awal hingga akhir serta Empiris,dapat di uji dan di amati (observasi) secara ilmiah baik langsung maupun tidak langsung,tidak bersifat subyektif tetapi publik dan dapat terjadi pada tempat dan waktu yang memungkinkan orang lain dapat melakukan observasi.


Hal ini sesuai dengan kajian Berger dan Chaffee dalam bukunya Handbook of Communication Science bahwa ”ilmu komunikasi pada dasarnya adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digenaralisasikan”.

Teori Komunikasi Dalam Kehidupan

Komounikasi Intra Personal

Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan  berguna. Melalui komunikasi intrapribadi kita berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita berinteraksi dengan orang lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain. Apakah kepada pimpinan, teman sekerja, teman seprofesi, kekasih, atau anggota keluarga, melalui komunikasi antar pribadilah kita membina, memelihara, kadang-kadang merusak (dan ada kalanya memperbaiki) hubungan pribadi kita.

Komunikasi Intra Personal

Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang...