Saturday, May 24, 2014

Komunikasi Kelompok

Kelompok didefinisikan sebagai dua indivdu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.(Stephen P. Robbins, 2006: 303)
            Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan manusia yg merupakan kesatuan beridentitas dng adat-istiadat dan sistem norma yg mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Kelompok dapat bersifat formal maupun informal. Kelompokformal adalah kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, dengan penugasan kerja yang sudah ditentukan. Dalam kelompok formal, perilaku-perilaku yang harus ditunjukkan dalam kelompok ini ditentukan oleh dan diarahkan ke sasaran organisasi.
            Kelompok informal adalah persekutuan yang tidak terstruktur secara formal dan tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok ini terbentuk secara alamiah dalam suasana kerja yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan atas kontak sosial. Contoh: 5 orang karyawan dari departemen yang berbeda secara teratur makan siang bersama.
Kelompok informal memberi kontribusi penting bagi kelompok formal karena dapat memenuhi kebutuhan sosial para anggotanya. Akibat interaksi yang dihasilkan dari kedekatannya tempat kerja atau interaksi tugas sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka.

ATRIBUSI

        Atribusi merupakan proses untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab perilaku orang lain dan kemudian diketahui tentang sifat-sifat menetap dan disposisi mereka. Atribusi juga dapat diartikan dengan upaya kita untuk memahami penyebab dibalik perilaku orang lain, dan dalam beberapa kasus juga penyebab perilaku kita sendiri.
Untuk mengetahui tentang orang-orang yang ada di sekitar kita dapat melalui beberapa macam cara:

1.    Melihat apa yang tampak (fisik). Misalnya cara berpakaian, cara penampilan diri.
2.   Menanyakan langsung kepada yang bersangkutan, misalnya tentang pemikiran, tentang motif.
3.    Dari perilaku yang bersangkutan. Hal ini merupakan sumber yang penting.

Atribusi dapat dibedakan menjadi:

1.    Atribusi Internal
Jika perilaku seseorang yang diamati disebabkan oleh faktor-faktor internal, misal sikap, sifat-sifat tertentu, ataupun aspek-aspek internal yang lain. Contoh, jika anak memperoleh nilai raport yang jelek, maka sebabnya dapat saja karena anak itu malas, terlalu banyak main, atau bodoh.

2.    Atribusi Eksternal

Jka perilaku sosial yang diamati disebabkan oleh keadaan atau lingkungan di luar diri orang yang bersangkutan. Contoh, jika anak memperoleh nilai raport yang jelek, maka sebabnya dapat saja karena ada masalah dengan lingkungannya, orang tuanya bercerai, hubungan yang jelek dengan orang tua, ditekan oleh teman-teman, ataupun gurunya yang tidak menarik.

Komunikasi Intra Personal

Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang...