Saat ini sedang hangat
diperbincangkan mengenai hyperloop, semacam kereta yang dikatakan lebih cepat
dari pesawat terbang. Digagas oleh Elon Musk, taipan pemilik perusahaan mobil
listrik Tesla, uji coba awal hyperloop telah dilakukan. uji coba awal dilakukan
perusahaan Hyperloop One yang digagas Musk, di gurun pasir Nevada. Sebuah
kereta mungil seukuran mobil yang didayai elektromagnet berhasil melaju 160 km
per jam. Dan hanya butuh 1,1 detik untuk tembus 100 km per jam.
infrastruktur hyperloop
berupa jalur khusus dengan wujud pipa raksasa, serta sebuah kapsul di dalamnya.
Nah, pipa raksasa tersebut dibuat mendekati vakum yang menjadi kunci mengapa
kapsul hyperloop bisa melaju sangat kencang. dengan tipisnya kepadatan udara di
dalam pipa akan sangat meminimalisir gesekan antara kapsul dan udara di dalam
pipa tersebut. Maka secara teori, hyperloop diklaim akan menembus kecepatan
hingga setara 1207 km per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang. Dengan
tipisnya kepadatan udara di dalam pipa akan sangat meminimalisir gesekan antara
kapsul dan udara di dalam pipa tersebut. Maka secara teori, hyperloop diklaim
akan menembus kecepatan hingga setara 1207 km per jam, jauh lebih cepat dari
pesawat terbang.
Bukannya tanpa alasan
Hyperloop memilih Indonesia sebagai lahan pengembangan 'kereta' sekencang
pesawat besutannya. Alasan utamanya Hyperloop memilih Indonesia, jumlah
penduduk yang tinggi membutuhkan sarana transportasi yang cepat agar masyarakat
tidak sering-sering terlalu lama berada di perjalanan.
Lebih lanjut, teknologi super
cepat yang dimiliki Hyperloop juga diyakini mampu menekan permasalahan
transportasi yang dialami Indonesia. Kehadiran Hyperloop bisa mengantarkan
hingga 500 juta orang per tahunnya, yang merupakan jawaban atas kebutuhan
transportasi di Indonesia.
Jakarta sebagai kota pertama
yang ditunjuk untuk pengembangan Hyperloop, karena di Jakarta ada banyak
stakeholder yang memungkinkan implementasi Hyperloop. Mulai dari masyarakatnya
sendiri atau pun perusahaan transportasi yang bisa memanfaatkan kehadiran
transportasi massal super cepat ini. Hyperloop bukanlah lawan untuk kereta MRT,
LRT atau transportasi massal lainnya. Hyperloop sejatinya merupakan
complimentary (pendamping-red) untuk moda transportasi lain.
Hyperloop nantinya hanya
akan terbatas menjangkau wilayah-wilayah tertentu, seperti Bandara dan beberapa
lokasi lain. Sehingga bagi masyarakat yang ingin melanjutkan ke lokasi
tujuannya, tetap bisa menggunakan moda transportasi yang ada. " Hyperloop bukan
transportasi utama. Tetapi compliment untuk transportasi lain,"
No comments:
Post a Comment